Jakarta, CNN Indonesia –
Sekelompok ilmuwan meminta pemerintah untuk tidak membatasi aktivitas orang muda dan sehat selama pandemi virus corona Covid19. Ilmuwan meminta pemerintah memberikan kebebasan kepada kaum muda seperti sebelumnya.
Permintaan yang terkandung dalam deklarasi tersebut berargumen untuk membiarkan virus menyebar dalam kelompok berisiko rendah dengan harapan mencapai ‘kekebalan kawanan’ atau kekebalan kawanan.
Populasi kawanan imun diharapkan kebal dan dapat memadamkan pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Deklarasi ini, yang disebut Great Barrington, menandai debat panas terbaru antara ilmuwan yang mendukung pendekatan yang sangat berbeda terhadap krisis.
Penulis deklarasi, Sunetra Gupta, dari Universitas Oxford, Jay Bhattacharya, dari Universitas Stanford, dan Martin Kulldorff, dari Universitas Harvard berpendapat bahwa kuncitara dan penanggulangan Covid-19 telah berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.
Karena kuncitara atau kebijakan seperti Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) mengganggu perawatan rutin dan merugikan kesehatan mental. Orang miskin juga menanggung beban yang berat karena pandemi telah mematikan perekonomian.
Sampai saat ini, deklarasi tersebut telah ditandatangani empat ribu peneliti kesehatan dan tujuh ribu tenaga medis.
Banyak pemerintah mencoba menekan virus dengan kuncitara sampai pengobatan dan vaksin baru ditemukan. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa orang tua dan orang yang berisiko tinggi harus dilindungi.
Di sisi lain, mereka yang berisiko rendah harus segera diizinkan untuk melanjutkan hidup seperti biasa. Tentunya izin ini harus dibarengi dengan langkah-langkah protokol kesehatan seperti cuci tangan dan rawat inap saat sakit yang harus dilakukan oleh setiap orang untuk mengurangi ambang batas imunitas kawanan.
Membuka Lockdown
Deklarasi tersebut menyarankan agar sekolah dan universitas dibuka untuk pengajaran dan pembelajaran tatap muka. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti olah raga, juga harus dilanjutkan.
Deklarasi tersebut menyatakan bahwa perekonomian harus terus berjalan. Orang dewasa muda berisiko rendah harus bekerja secara normal, bukan dari rumah, dan kemudian restoran dan bisnis lain harus buka.
“Seni, musik, olahraga, dan aktivitas budaya lainnya harus dilanjutkan. Orang yang lebih berisiko dapat berpartisipasi jika mereka mau, sementara masyarakat secara keseluruhan menikmati perlindungan yang diberikan kepada mereka yang rentan oleh mereka yang telah membangun kekebalan kawanan,” Deklarasi mengatakan saat membaca. dilaporkan dari situs resmi Deklarasi Great Barrington.
Para penulis mengakui bahwa lebih sulit untuk melindungi sejumlah besar orang tua dalam suatu komunitas, tetapi menyarankan individu dapat melindungi diri mereka sendiri.
“Jika Anda berusia 75 tahun, Anda dapat memilih untuk keluar sesedikit mungkin. Upaya untuk menjaga agar infeksi tetap rendah hanya akan menambah masalah, kata para penulis.
Deklarasi tersebut menyarankan pemerintah untuk mengadopsi langkah-langkah perlindungan bagi kelompok rentan. Kelompok ini harus menjadi fokus dan tujuan utama.
Misalnya, panti jompo harus menggunakan staf yang memiliki kekebalan dan sering melakukan tes PCR pada staf dan semua pengunjung.
Contoh lainnya adalah pensiunan yang tinggal di rumah harus membawa bahan makanan dan kebutuhan penting lainnya ke rumah mereka. Jika memungkinkan, mereka harus bertemu dengan anggota keluarga di luar daripada di dalam.
Mengutip PenjagaWilliam Hanage, seorang profesor epidemiologi di Harvard mengatakan pernyataan itu tampaknya dikritik kuncitara sedang berlangsung.
Penelitian yang dilakukan oleh Hanage menunjukkan bahwa Covid-19 lebih mematikan daripada flu bagi orang berusia pertengahan 30-an. Tingkat kematian meningkat secara eksponensial seiring bertambahnya usia, yang berarti sebagian besar populasi perlu dilindungi.
Kekhawatiran lainnya adalah wabah yang tidak terkontrol di antara orang muda dan sehat dapat menyebabkan banyak masalah medis jangka panjang, termasuk gangguan ‘Covid jangka panjang’ yang telah mempengaruhi kaum muda.
Dalam utas Twitter menanggapi pernyataan itu, Gregg Gonsalves, seorang ahli epidemiologi di Universitas Yale, mengatakan kuncitara dan intervensi lain diperlukan untuk mengurangi tingkat infeksi.
Dengan hampir setengah dari populasi berisiko terhadap kesehatan Covid-19, dia mengatakan strategi kekebalan kawanan untuk mengecualikan kelompok rentan ini sangat aneh.
Kekebalan kawanan rentan terhadap suatu penyakit
Konsep imunitas kawanan dapat tercapai bila 70-90 persen penduduk memiliki imunitas terhadap suatu penyakit. Kekebalan ini dapat dicapai melalui penularan penyakit dan kemudian pemulihan, atau vaksinasi.
Bila angka tersebut tercapai maka penyakit akan sulit menular ke orang yang tidak memiliki kekebalan, karena jumlah pembawa (orang yang membawa virus) sangat sedikit.
Hingga saat ini belum diketahui apakah penderita Covid-19 memiliki kekebalan jangka panjang, meski beberapa pihak sudah menghimbau jika penyakit ini dibiarkan saja, kekebalan kelompok akan lebih cepat terjadi.
Namun, skenario itu akan menjadi bencana bagi rumah sakit karena petugas kesehatan akan kesulitan menangani ledakan pasien, dan lebih banyak orang akan meninggal.
(jnp / DAL)
[Gambas:Video CNN]