Jekan Thanga, kepala Laboratorium Eksplorasi Robot Luar Angkasa dan Terestrial (SpaceTREx) di Universitas Arizona, mengatakan Bulan adalah pilihan yang jelas untuk sebuah bahtera luar angkasa karena satu alasan utama. (Baca: Lestarikan Manusia, Ilmuwan Ingin Kirim 6,7 Juta Sperma dan Telur ke Bulan)
Ilmuwan menganggap hanya butuh empat hari perjalanan dari Bumi, yang berarti mengangkut sampel jauh lebih mudah daripada membawanya ke Mars. “Membangun bahtera di orbit di sekitar Bumi juga tidak cukup aman karena ketidakstabilan orbit,” kata Thanga kepada Live Science.
Namun, manfaat lain dari membangun bahtera di atas bulan adalah bahtera dapat disembunyikan dengan aman di dalam tabung lava. Gua dan terowongan yang berlubang di bawah permukaan ini terbentuk selama bulan bayi yang berapi-api, dan tetap tak tersentuh sejak saat itu.
Tabung lava tersebut akan melindungi bahtera dari serangan meteor dan radiasi yang merusak DNA. Tabung lava juga telah disarankan sebagai tempat yang sangat baik untuk membangun kota di bulan bagi peradaban manusia di Bulan. (Baca Juga: Fakta Menemukan Gunung Emas di Kongo, Sungai Eufurat dan Akhir Zaman)
“Kecuali jika ada dampak langsung dari meteor atau serangan nuklir, bahtera akan baik-baik saja,” kata Thanga. “Dan mungkin ada sebanyak 200 tabung lava yang cocok untuk bahtera itu.”
Thanga mengusulkan untuk memetakan tabung ini terlebih dahulu menggunakan robot yang dirancang khusus yang mampu menjelajahi gua dan terowongan secara mandiri. Robot SphereX hipotetis akan menyerupai “pokeball” besar dengan bagian atas abu-abu metalik gelap dan bagian bawah perunggu.
Robot SphereX akan bisa melompat-lompat bulan dengan gravitasi rendah dan memetakan tabung menggunakan kamera dan LIDAR – metode penginderaan jauh yang menggunakan cahaya dalam bentuk laser berdenyut untuk mengukur jarak. (Baca juga: Peringatan Bagi Penduduk Bumi, Jumlah Asteroid yang Mengancam Meningkat Ribuan)
Setelah robot mengidentifikasi tabung lava yang sesuai, tahap konstruksi dapat dimulai.
(es)