KOMPAS.com – Bangun di pagi hari lalu keluar dan lihat ke langit. Carilah posisi bulan dari tempat Anda berdiri, tetapi apa itu di dekat bulan?
Itu terlihat seperti bintang yang bersinar di dekat Bulan besar. Benda yang bersinar itu disebut bintang fajar atau bintang fajar, padahal sebenarnya itu bukan bintang melainkan bintang planet.
Planet Bintang fajar
Sejak zaman kuno, manusia telah mengamati bintang-bintang untuk menentukan arah perjalanan. Salah satunya adalah bintang fajar yang selalu muncul di dekat bulan sebelum matahari terbit.
Bintang pagi ini disebut dengan nama “Hermes” oleh orang Yunani kuno. Hingga akhirnya ditemukan bahwa bintang pagi bukanlah bintang, melainkan planet.
planet Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari dengan jarak 58 juta kilometer, sekitar sepertiga dari jarak Bumi ke Matahari.
Baca juga: Mengapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit Alami?
Jarak yang pendek membuat orbit Merkurius menjadi yang terpendek dari planet dalam tata surya. Selain orbit terpendek, Merkurius juga memiliki kecepatan orbit tertinggi di antara planet lain di tata surya kita.
Melaporkan dari Divisi Sejarah NASAJarak Merkurius yang sangat dekat dengan Matahari dan orbitnya yang hampir dua kali lebih cepat dari orbit Bumi menyebabkan Merkurius terbang dari satu sisi Matahari ke sisi lainnya.
Hal ini menyebabkan Merkurius selalu muncul saat fajar saat matahari terbit dan disebut dengan bintang fajar.
Merkurius adalah planet terkecil, paling dekat dengan Matahari, dan terpadat kedua setelah Bumi di tata surya kita. Merkurius juga tidak memiliki satelit, artinya tidak ada bulan di Merkurius.
Orbit dan orbit Merkurius
Merkurius adalah planet dengan tahun yang pendek tapi hari yang sangat panjang.
Jika Bumi berputar selama 1 hari, maka Merkurius membutuhkan waktu 59 hari untuk berputar mengelilingi dirinya sendiri. Adapun revolusi Merkurius hanya 88 hari, artinya satu tahun di Merkurius hanya 88 hari.
Melaporkan dari Eksplorasi Tata Surya NASA, siang dan malam di Merkurius terjadi setara dengan 175,97 di Bumi.
Ini berarti bahwa satu hari dan malam di Merkurius setara dengan hampir dua tahun di planet ini. Ternyata pergantian siang dan malam hanya terjadi dua tahun sekali pada Merkurius.
Suasana
Berbeda dengan Bumi yang memiliki atmosfer tebal, Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis jika dibandingkan dengan planet lain di tata surya.
Baca juga: Neptunus, Planet Bermasalah
Hal ini disebabkan kedekatannya dengan Matahari sehingga terus menerus terpapar angin matahari dalam jumlah besar yang merusak atmosfernya.
Melaporkan dari Eksplorasi Tata Surya NASAAtmosfer tipis merkuri terdiri dari oksigen, natrium, hidrogen, helium, kalium, dan uap air.
Namun, jejak karbon dioksida, argon, xenon, neon dan kripton juga ditemukan di atmosfer.
Permukaan
solarsystem.nasa.gov
Permukaan Merkurius dalam warna aslinya
Permukaan Merkurius telah diketahui berwarna abu-abu muda tetapi sebenarnya berwarna coklat, merah, hijau dan biru. Permukaan Merkurius kasar seperti bulan karena banyaknya kawah yang diakibatkan oleh tabrakan dengan benda langit seperti asteroid, komet, dan meteor.
Ini karena atmosfer Merkurius tipis dan tidak dapat menahan tumbukan benda langit.
Suhu permukaan Merkurius sangat ekstrim, dimana pada siang hari bisa mencapai suhu 430 derajat Celcius. Sedangkan malam hari sangat dingin, setara -290 derajat Celcius.
Temperatur yang sangat ekstrim, seringnya menghantam benda langit, serta angin matahari yang sangat banyak membuat Merkurius mustahil untuk ditinggali manusia.