APA Pernahkah Anda membayangkan bagaimana seorang astronot tidur di luar angkasa? Pertanyaan yang tampaknya sepele ini sebenarnya patut untuk ditanyakan. Karena mereka berada di luar angkasa tanpa gravitasi. Jadi, bagaimana mereka tidur? Apakah ada tempat tidur di pesawat atau apakah mereka perlu mengikat diri saat tidur agar tidak terbang?
Pertanyaan ini akhirnya dijawab oleh mantan astronot NASA, Scott Kelly. Itu pernah menghabiskan 520 hari di luar angkasa sehingga dia mengerti persis bagaimana rasanya tidur di sana.
Mengutip halaman Orang dalam, Kelly juga pernah beristirahat di beberapa tempat yang tidak biasa. Katakan saja tempat penampungan Gunung Everest dengan suhu ekstrem, di laboratorium bawah air, dan di kokpit jet tempur.
Baca juga:
Setelah memimpin tiga ekspedisi di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Kelly menambah daftar panjang tempat tidur unik yang pernah dia coba. Menurutnya, ada tiga pengalaman yang hanya akan Anda temukan saat tidur di luar angkasa.
1. Tidak ada bantal dan guling
Saat berada di luar Bumi, Anda tidak dapat menikmati perasaan nyaman berbaring secara horizontal. Karena gravitasi tidak cukup untuk membuat Anda terlentang dan berbaring di tempat tidur.
Kelly mengatakan para astronot akhirnya beristirahat di kantong tidur yang ditambatkan ke dinding agar mereka tidak mengambang. “Sepanjang hidup kita, kita sudah tidur dengan selimut dan kamu merasakan tekanan. Jadi kalau sudah tidak memilikinya lagi, rasanya agak aneh,” akunya.
Karenanya, para kru harus pintar-pintar meniru sensasi tidur layaknya di Bumi. Tentang berbaring di atas bantal, Kelly meletakkan kepalanya di atas ‘velcro’ agar serasa di atas bantal. Sedangkan guling tentunya tidak termasuk dalam daftar perlengkapan yang dibawa ke luar angkasa.
Baca juga:
Kapan Manusia Bisa Pergi ke Mars?
2. Tempat tidurnya sempit
Ruangnya tidak terbatas, tetapi tampaknya tempat tidur di pesawat sangat terbatas. Kelly bahkan mengatakan bahwa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), para astronot tidur di kamar yang ukurannya kira-kira sebesar bilik telepon.
Namun, kabin mungil ini tergolong mewah jika dibandingkan dengan ruang tidur di pesawat terbang. “Anda tidak memiliki ruang pribadi untuk tidur. Anda semua tidur bersama, di mana saja,” jelas Kelly.
3. Terkadang terlalu keras dan keras
Apakah Anda salah satu orang yang membutuhkan ketenangan dan kegelapan saat tidur? Jika demikian, berarti pekerjaan astronot tersebut tidak tepat untuk Anda. Meskipun tidak ada suara di luar angkasa, namun ada banyak kebisingan di pesawat.
Mantan astronot NASA yang berusia 56 tahun mengatakan kepada saya bahwa dia selalu menggunakan penyumbat telinga dan topeng. “Meski ada jendela, namun sinar matahari di luar angkasa sangat cerah dan merembes melalui tirai,” ujarnya. Anda membutuhkan pesawat luar angkasa untuk mengorbit bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
DI ISS kecepatannya 17.100 mil per jam sehingga astronot bisa melihat 15 atau 16 matahari terbit setiap hari. Jadi ucapkan selamat tinggal pada tidur nyenyak tanpa gangguan suara dan cahaya. (sam)
Baca juga:
Astronom Menemukan Lubang Hitam Supermasif Tertua di Alam Semesta