“Itu tergantung arah angin. Kalau angin bertiup ke barat, baunya ke seberang, tapi kalau ke selatan, baunya sampai ke Guntung.

Perusahaan telah mengakui adanya bau dari fasilitasnya, tetapi emisinya tidak berada pada tingkat yang berbahaya dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi penduduk.

Perusahaan mengatakan mereka mematuhi standar keamanan yang tinggi dan tindakan telah diambil jika terjadi kebocoran.

Ia juga mengatakan melakukan latihan darurat reguler untuk membuat responden pertama waspada terhadap potensi insiden.

langkah-langkah keamanan di tempat

David Ronaldo Manik, Wakil Presiden Bidang Keselamatan dan Kesehatan Pupuk Kalimantan Timur, mengatakan perusahaan melibatkan pihak eksternal dalam protokol keselamatannya, termasuk perwakilan daerah dan dinas kesehatan dan bencana negara.

“Ketika terjadi sesuatu yang berdampak pada masyarakat, saluran komunikasi harus jelas. Kami berharap tidak ada miskomunikasi antara apa yang terjadi di fasilitas dan apa yang terjadi di luar,” katanya.

Mr David menjelaskan bahwa fasilitas tersebut memiliki empat jenis sirene tergantung pada sifat kejadiannya. Yang pertama memperingatkan penduduk bahwa telah terjadi insiden kecil di pabrik dan semua orang harus tetap tenang, yang kedua bahwa insiden tersebut dapat diatasi secara internal dan hanya pekerja yang harus dievakuasi.

Sirene ketiga adalah sinyal bahwa ada kebocoran dan penduduk mungkin dalam bahaya dan orang yang tinggal di sekitar harus dievakuasi. Kategori terakhir merupakan indikator bahwa risiko telah terkendali dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing.

Warga Guntung juga berpartisipasi dalam latihan darurat ini dan diajari tentang berbagai jenis sirene yang diaktifkan.

“Kalau sirene berbunyi tiga kali, berarti ada bahaya dan kami harus mengungsi ke tempat pengungsian. Jika sirene dibunyikan, kami harus waspada dan menunggu kabar dari Pupuk Kalimantan Timur agar kami mendapat informasi,” ujar Hermando Dutuboho, warga Kundung.

Pegawai Negeri Sipil… harus memiliki pandangan ke depan dan sikap untuk mencegah dan memberantas korupsi, menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan menjalani gaya hidup sederhana.

JAKARTA (ANTARA) – Pegawai Negeri Sipil (ASN), khususnya yang dibina melalui program talent management, diharapkan dapat mengembangkan sikap antikorupsi dan berperilaku hidup rendah hati untuk mewujudkan good governance, kata Wakil Presiden Maruf Amin.

“Pegawai negeri yang secara khusus dipetakan dan dibina melalui talent management program harus memiliki visi dan sikap untuk mencegah dan memberantas korupsi, menghindari penyalahgunaan wewenang dan berperilaku hidup bersahaja,” imbuhnya.

Hal itu disampaikannya pada Selasa di sela-sela Rakornas 2023 bertemakan “Talent Management 2030: Smart, Agile, Empathetic”.

Wapres meminta semua pihak memperkuat kerja sama dalam menyusun Road Map Kebijakan National Talent Management.

Road map tersebut, kata dia, dapat disusun dengan memetakan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program talent management nasional dan daerah khususnya dalam empat tahun terakhir.

Ia meminta kementerian dan lembaga nonkementerian melakukan perbaikan konkrit untuk memperbaiki regulasi yang tidak sejalan dengan pelaksanaan program pengelolaan talenta nasional dan daerah, khususnya.

Selain itu, Amin menekankan peran strategis ASN dalam mempersatukan bangsa menuju kebijakan pengelolaan talenta nasional.

Mereka dapat menunjukkan perannya dalam mempersatukan bangsa dengan menjaga netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas birokrasi menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024.

Ia juga berharap agar Badan Kepegawaian Negara (BKN) melakukan talent management dengan lebih baik. Ia juga mengapresiasi seluruh pegawai pemerintah atas jasa-jasanya kepada masyarakat dan negara.

Sementara itu, Kepala BKN Bima Hariya Vibisana menyampaikan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi terus berkembang dari waktu ke waktu, maka sumber daya manusia, proses bisnis dan sistem yang terlibat dalam reformasi harus disesuaikan dengan perubahan tersebut.

Ia menambahkan, pihaknya siap menghadapi tantangan untuk mencapai reformasi birokrasi yang lebih baik di Indonesia.

Berita Terkait: Manajemen Talenta untuk Mendukung Pemilihan Leader: VP Amin
Berita terkait: Hampir 90 persen penelitian nasional dilakukan oleh universitas: BRIN

Diterjemahkan oleh: Ranga Jinga, Yuu Liman
Editor: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023