Jakarta. Produsen pulp dan kertas Grup April Sumatera telah menegaskan komitmennya untuk melestarikan hutan bit dan keanekaragaman hayati melalui Proyek Rehabilitasi Lingkungan. Restorasi Ekosistem Riau (RER).
Selama sesi Pengalaman Indonesia di Paviliun Indonesia: Diane Novarina, Wakil Direktur Komite April untuk Perlindungan dan Pengelolaan Berkelanjutan Organisasi Lingkungan Beatland, April-Group, yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berbagi bagaimana proyek RER merupakan bagian integral dari penyelesaian 11 April. -K-1 bertujuan untuk melestarikan atau memulihkan satu hektar hutan untuk setiap hektar perkebunan Utara permanen yang dikelola oleh perusahaan.
Hingga 2020, perseroan telah mencapai 81 persen dari targetnya.
Model pengelolaan lanskap RER didasarkan pada pendekatan produksi-konservasi. Areal konsesi RER dikelilingi oleh perkebunan APRIL yang berfungsi sebagai kawasan perlindungan dari kegiatan ilegal serta menyediakan pendanaan yang andal dan berkelanjutan.
Proyek RER tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan pemerintah dalam mengarahkan pelaksanaannya.
“Tahun lalu, RER mengambil bagian dalam upaya yang dipimpin pemerintah untuk memulangkan harimau sumatera yang direhabilitasi bernama Corina dari Semenanjung Gumbar,” kata Diane.
Lokasi RER dipilih setelah penelitian ekstensif. Studi-studi ini menunjukkan bahwa area RER, satwa liarnya yang sehat, spesies mangsa yang melimpah, dan cagar konservasi aktif menjadikannya lokasi yang ideal untuk pelepasan Corina.
Dalam pembahasan solusi berbasis alam dalam memerangi perubahan iklim, rencana restrukturisasi lingkungan seperti RER sangat penting.
Hutan rawa bit RER di Semenanjung Gumbar dan pulau Padang di Rhea menyimpan sejumlah besar karbon di bawah tanah arangnya. Selain itu, mereka membantu memisahkan karbon dari atmosfer, yang penting dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada upaya pemerintah untuk mengurangi emisi dari hutan dan penggunaan lahan lainnya (FoLU).
Semenanjung Gumber dan kawasan RER di Pulau Padang juga kaya akan keanekaragaman hayati. RER telah mengidentifikasi lebih dari 800 spesies hewan dan tumbuhan.
“Enam puluh enam spesies yang teridentifikasi telah terdaftar dalam Daftar Merah IUCN. Dalam sensus terakhir ada 57 spesies capung yang tercatat di kawasan RER, satu spesies pertama kali tercatat di Indonesia. Diane Novarina menyoroti pentingnya proyek RER.
Dengan komitmen April 2030 yang diluncurkan tahun lalu, RER akan memainkan peran penting dalam memenuhi salah satu dari empat pilarnya, Driving Landscape. APRIL bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati melalui peningkatan konservasi hutan dan kemitraan, kolaborasi dan peningkatan pengetahuan dalam ilmu pengetahuan lahan bit tropis.