Jakarta. Menurut Persatuan Insinyur Indonesia, atau PII, insinyur dari nusantara dan berbagai bidang berencana untuk bertukar pikiran untuk membantu mengembangkan ibu kota negara baru Indonesia.
Pekerjaan sedang berlangsung pada proyek untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta yang suram ke hutan lebat di Kalimantan Timur. Namun konstruksi masih dalam tahap awal, dan Indonesia memiliki tujuan ambisius untuk mengubah Nusantara menjadi kota hutan yang cerdas. Karena pemerintah lebih fokus pada kota metropolitan baru ini, anggota PII akan berpikir keras untuk mendukung mega proyek akhir pekan ini.
“Program ibu kota baru menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Insinyur memainkan peran penting dalam mengubah Nusantara menjadi kota hutan pintar, dan dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, bendungan, dan sanitasi,” kata PII Ketua Dennis. Hidayat Sumathilaka mengatakan pada konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pada 20-22 Januari, ratusan anggota PII akan bertemu di Balikpapan, Kalimantan Timur, dekat Nusantara. Musyawarah Nasional terutama akan membidik pembangunan Nusantara. Setiap delegasi akan mewakili bidangnya masing-masing, antara lain teknik arsitektur dan teknik energi. Peserta dijadwalkan mengunjungi “ground zero” Nusantara.
Outlet berita Detik melaporkan bahwa kontrak untuk 29 proyek pembangunan infrastruktur di Nusantara – termasuk istana kepresidenan dan alun-alun tol – telah ditandatangani. Kesepakatan yang ditandatangani bernilai total Rp 25 triliun (sekitar $1,7 miliar) dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2024. Menurut Dennis, ribuan insinyur berpartisipasi dalam kontrak tersebut: baik itu pengawas, perencana, atau lebih fokus. Dalam aspek implementasi. Tapi dia tidak merinci berapa banyak insinyur yang ditugaskan untuk setiap kontrak.
“Insinyur PII dari Fakultas Teknik Universitas Katja Mada telah terlibat dalam pengujian maket Istana Kepresidenan di Nusantara,” kata Dennis, Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur Nusantara.
Danis mengatakan kepada wartawan bahwa proyek Nusantara melibatkan banyak insinyur wanita, yang sebagian besar berfokus pada aspek konstruksi kualitas, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (QHSE).
“Dalam pembangunan Nusantara, terutama dalam perencanaannya, para insinyur telah menciptakan inovasi yang tak terhitung jumlahnya. Kami telah membuat rencana untuk membantu memastikan bahwa 75 persen wilayah Nusantara akan dicadangkan untuk ruang hijau. Dan kami menemukan bahwa tenaga surya akan menjadi pilihan terbaik untuk terbarukan Pembangkit listrik di Nusantara Inovasi lainnya adalah tempat tinggal pekerja akan memiliki 22 “Cara membangun menara datar dalam waktu tiga bulan menggunakan teknik konstruksi modular,” kata Dennis.
Menurut jadwal pemerintah, Indonesia masih dalam tahap pertama proyek Nusantara. Pada 2022-2024, Indonesia akan fokus pada proyek infrastruktur besar seperti Istana Kepresidenan dan Gedung Legislatif. Ini akan bekerja pada infrastruktur dasar seperti pasokan air untuk melayani 500.000 penduduk awal. Pemerintah bertujuan untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Nusantara pada tahun 2024. Seluruh proses relokasi ibu kota diharapkan selesai pada tahun 2045.
Baca selengkapnya: