[JAKARTA] Indonesia pada Minggu mengatakan Coast Guard-nya telah menyita kuda MT andalan Iran dan kapal MT Freya unggulan Panama yang diduga melakukan pertukaran minyak secara ilegal di laut negara itu.
Juru bicara Penjaga Pantai Wisnu Pramanthida mengatakan kapal tanker yang disita di laut dari provinsi Kalimantan akan dibawa ke Pulau Bottom di provinsi Pulau Rio untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Kapal tanker yang ditemukan pada pukul 5:30 pagi waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” kata Wisnu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Wisnu mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa tumpahan minyak terjadi di sekitar kapal tanker di mana kapal-kapal itu ditemukan ketika petugas menemukan minyak “tersangkut di tangan merah” dari MT Horse ke MT Freya.
Ia menambahkan, 61 awak kapal telah ditahan dari kedua kapal tersebut.
Kapal diwajibkan oleh Organisasi Maritim Internasional untuk menggunakan transponder demi keselamatan dan transparansi. Grup dapat mematikan perangkat jika ada risiko pencurian atau sejenisnya.
Namun transponder seringkali ditutup untuk menutupi lokasi kapal selama kegiatan ilegal.
Kedua superbinker, masing-masing mampu membawa 2 juta barel minyak, terakhir terlihat dari Singapura awal bulan ini, menurut data pengiriman dari Refinitive Icon.
Kuda MT pembawa minyak mentah (VLCC) terbesar yang dimiliki oleh National Iranian Tanker Company (NITC) hampir sepenuhnya terisi dengan minyak, sedangkan VLCC MD Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Company, kosong, data menunjukkan.
NITC belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Pencarian oleh Reuters di direktori perusahaan China menemukan bahwa alamat kantor terdaftar dari Shanghai Future Ship Management Cooperative berada di bawah perusahaan lain, Shanghai Chengda Ship Management. Banyak panggilan ke kantor tidak terjawab.
Iran, yang belum mengomentari penyitaan itu, telah dituduh menyembunyikan target penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pengawasan di tanknya, yang membuat sulit untuk memperkirakan berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran akan dihadapi dalam menghadapi sanksi AS.
Pada 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar dan mempertimbangkan kembali sanksi yang ditujukan untuk mengurangi ekspor minyak Teheran menjadi nol.
Iran mengirim pengangkut kuda MT ke Venezuela tahun lalu untuk mengirim 2,1 juta barel penyimpanan Iran.
REUTERS