Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan menemukan adanya aliran udara es bersembunyi hanya beberapa meter di bawah permukaan Mars di salah satu situs paling dramatis di Planet Merah.
Temuan ini didasarkan pada penelitian baru dari data yang dikumpulkan oleh Trace Gas Orbiter (TGO), bagian dari misi ExoMars yang dioperasikan oleh European Space Agency (ESA) dan mitra Rusia-nya, Roscosmos.
Misi ExoMars termasuk TGO, yang diluncurkan pada 2016, dan penjelajah Rosalind Franklin, yang akan diluncurkan ke Mars tahun depan. Di antara instrumen di kapal TGO adalah salah satu yang disebut Fine Resolution Epithermal Neutron Detector (FREND), yang dapat mendeteksi hidrogen, salah satu dari dua elemen yang membentuk air.
Analisis baru data FREND menunjukkan tingkat hidrogen yang tinggi di sebuah situs bernama Candor Chaos, yang terletak di dekat jantung sistem ngarai besar yang dijuluki Valles Marineris.
“Kami menemukan bahwa pusat Valles Marineris penuh dengan lebih banyak air daripada yang kami perkirakan,” kata Alexey Malakhov, seorang ilmuwan senior di Institut Penelitian Luar Angkasa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan rekan penulis makalah baru tersebut. , demikian dalam pernyataan ESA yang dikutip dari Space.com.
Temuan ini, bagaimanapun, sangat mirip dengan daerah permafrost Bumi, di mana es air secara permanen bertahan di bawah tanah kering karena suhu rendah yang konstan.
Valles Marineris adalah ngarai terbesar di tata surya, 10 kali lebih panjang dan lima kali lebih dalam dari Grand Canyon Bumi – dan salah satu fitur paling mencolok dari Planet Merah, yang membentang di sebagian besar khatulistiwa. Mars. Ketika para ilmuwan telah mencari es air Mars di wilayah khatulistiwa sebelumnya, mereka hanya dapat mempelajari debu permukaan, dan mereka hanya menemukan sedikit air.
Penelitian baru memperluas kedalaman yang dapat dipelajari para ilmuwan, memberi mereka pandangan di bawah permukaan atas serta permukaan hidup.
“Dengan TGO kita bisa melihat ke bawah hingga satu meter [3 kaki] di bawah lapisan berdebu ini dan lihat apa yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan Mars – dan, yang paling penting, temukan ‘oasis’ kaya air yang tidak dapat dideteksi dengan instrumen sebelumnya,” Igor Mitrofanov, ilmuwan lain di Space Research Institute of the Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, penulis utama studi baru dan peneliti utama instrumen FREND, mengatakan dalam pernyataan itu.
Tonton video terpilih di bawah ini:
Masuk / Daftar