Tempo.co., Jakarta – Menurut Organisasi Nasional Penanggulangan Bencana (PNPP), Indonesia dilanda total 197 bencana alam antara 1-23 Januari.
Perusahaan menulis pada hari Sabtu di akun Twitter resminya bahwa sebagian besar bencana tersebut adalah bencana hidrometeorologi.
Bencana, termasuk 134 banjir, 31 tanah longsor dan 24 badai, menewaskan 184 orang dan melukai 2.700 orang, sembilan orang hilang, dan 1,9 juta orang mengungsi atau mengungsi.
Pada Januari 2020, dalam kurun waktu yang sama, BNPP mencatat ada 297 bencana di seluruh Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya yang menyebabkan banjir besar dan 91 korban jiwa.
Badan Meteorologi, Iklim dan Geofisika (PMKG) telah memperingatkan kemungkinan bencana akuatik seperti banjir, tanah longsor dan angin topan, yang terjadi secara bersamaan di banyak daerah pada puncak musim hujan.
“Sejak Oktober 2020, PMKG telah mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca ekstrem akibat berbagai peristiwa yang dikhawatirkan bertepatan dengan musim hujan,” kata Ketua PMKG Twigorida Karnavati.
Gempa bumi dahsyat baru-baru ini mengguncang Sulawesi Barat, menewaskan hampir 100 orang dan menghancurkan rumah, infrastruktur, dan fasilitas umum.
Di Kalimantan bagian selatan, hujan lebat yang terus menerus menyebabkan banjir yang parah, menggenangi 10 kabupaten dan kota serta melumpuhkan kegiatan ekonomi dan harian lokal di provinsi tersebut.
Ketika Presiden Joko Widodo (Djokovic) mengunjungi Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan pada 18 Januari, dia mengatakan itu adalah banjir pertama di provinsi itu dalam 50 tahun. Sepuluh kabupaten dan kota yang terkena dampak banjir tersebut adalah Tobin, Banjar, Panjar Baru, Kota Dana Lot, Kota Panjarmasin, Hulu Sungai Kelapa, Balangan, Tabalang, Hulu Sungai Selatan dan Badola.
Banjir menewaskan 15 orang, mengubah 24.379 rumah menjadi rawa-rawa, dan membuat 39.549 orang mengungsi.
ANTARA