Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T. Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sukses penjualan sukuk retail seri SR013, pemerintah kembali menerbitkan obligasi retail. Penjualan SR013 menyentuh Rp 25,57 triliun yang juga merupakan penjualan tertinggi surat utang ritel.
Pemerintah akan membuka masa penawaran obligasi ritel seri ORI018 pada Kamis (1/10) besok. ORI018 merupakan obligasi ritel kelima yang diterbitkan pemerintah tahun ini.
Trimegah Sekuritas Head of Fixed Income Darma Yudha mengatakan, ORI018 memiliki potensi penjualan yang sama dengan SR013 kemarin. Selain itu, investor ritel kesulitan menemukan instrumen investasi yang aman dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari deposito.
“Dari permintaan akan tetap kuat karena likuiditas investor ritel saat ini sangat melimpah. Instrumen ORI juga lebih dikenal masyarakat sehingga jangkauan penjualannya bisa lebih luas lagi, ”kata Yudha kepada Kontan.co.id, Selasa (29/9).
Baca juga: BCA menjadi mitra distribusi dengan penjualan sukuk ritel SR013 tertinggi
Director and Chief Investment Officer Pendapatan Tetap Manulife Asset Management Ezra Nazula memperkirakan prospek ORI018 akan tetap menarik. Ezra mengatakan investor akan membutuhkan instrumen yang memberikan stabilitas, keamanan dan kupon berkala seperti ORI018.
“Untuk yield kami perkirakan tidak akan jauh beda dengan SR013. Jadi tidak jauh dari range 6%. Produk ini terkunci dalam hasil selama tiga tahun, ini jauh lebih menguntungkan daripada berinvestasi di deposito di mana tren penurunan suku bunga perbankan berarti menghilangkan risiko investasi ulang, ”Kata Ezra.
Yudha memperkirakan pemerintah akan menurunkan yield pada ORI018 karena hal tersebut permintaan yang sangat tinggi pada SR013 kemarin. Namun, jika ingin ORI018 tetap menarik, Yudha mengatakan pemerintah harus menjaga imbal hasil di kisaran 6%. Menurutnya, jika imbal hasil di bawah 6% akan masuk 5% secara psikologis dan kemungkinan akan dianggap kurang menarik.
Baca juga: Pemerintah akan menggelar lelang SBSN tambahan pada Rabu (30/9).
“Penjualan ORI018 berpotensi menyamai atau bahkan melebihi SR013 karena di tengah pandemi seperti ini masyarakat yang memiliki likuiditas akan lebih memilih untuk berinvestasi daripada konsumtif. Apalagi pajak ORI018 hanya 15% dan menghindari risiko gagal bayar. , ”Lanjut Yudha.
Sementara itu, Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf memperkirakan jika kupon ORI018 di bawah 6%, peluangnya masih menarik. Asalkan pengurangan kupon hanya berkisar 10-15 bps dibandingkan kupon SR013.
“Jadi selama kupon ORI018 masih di kisaran 5,90-5,95%, sebenarnya masih akan menjadi instrumen yang menarik untuk diversifikasi investasi. Jadi sangat tergantung pemerintah, mau mengutamakan. biaya yang lebih murah atau mau menarik dana dari masyarakat luas, ”kata Dimas.
Baca juga: SR013 laris manis, pemerintah mengupayakan penerbitan ORI018 mulai pekan ini
DONASI, Dapatkan Voucher Gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher gratis senilai donasi yang dapat digunakan berbelanja TOKO SELAMAT.