Penemuan fosil baru-baru ini mengungkapkan hal itu dinosaurus predator tidak pernah berenang di air seperti penguin atau angsa. Para peneliti menamai dinosaurus ini Natovenator polydontusyang berarti ‘pemburu renang dengan banyak gigi’. Natovenator polydontus adalah karnivora yang hidup di Mongolia pada periode Kapur Atas atau sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Dinosaurus ini memiliki tubuh kira-kira ayam, lengan seperti sirip mirip dengan sayap penguin, leher panjang seperti angsa, dan tubuh ramping. Para peneliti mempercayai tubuh Polydont natovenators ditutupi bulu, tetapi tidak bisa terbang. Sebaliknya, mereka tampaknya menemukan makanan mereka dengan menangkap ikan kecil, menggunakan rahang yang dilengkapi dengan jumlah gigi yang luar biasa besar.
Kali ini, kita akan mengetahui lebih banyak tentang Natovenator polydontus.
1. Pertama kali ditemukan di Mongolia
Dilaporkan oleh halaman Reuters, Natovenator polydontus ditemukan di Mongolia. Fosil dinosaurus ini seukuran angsa dan terlihat agak mirip dengan angsa.
Kerangka yang ditemukan di Gurun Gobi sekitar 70 persen lengkap dan terawat dengan baik. Gurun Gobi sendiri telah menjadi tempat banyak fosil dinosaurus sejak beberapa dekade terakhir.
2. Diperkirakan hidup pada Zaman Kapur
Natovenator polydontus diperkirakan hidup sekitar 72 juta tahun yang lalu selama Zaman Kapur, menurut situs web tersebut Reuters. Dinosaurus ini memiliki tubuh menyerupai burung penyelam dengan tubuh ramping seperti angsa.
Natovenator milik kelompok theropoda. Theropoda adalah sekelompok dinosaurus yang dikenal dengan bipedalisme atau gerakan dengan dua kaki. Beberapa dinosaurus termasuk dalam kelas theropoda, seperti Tyrannosaurus, Tarbosaurus, dan Giganotosaurus. Banyak theropoda berbulu, bercabang ke arah yang tidak biasa, seperti Therizinosaurus mirip kungkang tanah bercakar panjang, Struthiomimus mirip burung unta, Mononykus pemakan rayap, dan seluruh garis keturunan burung.
3. Memiliki perawakan seperti angsa
Halaman menjelaskan Reuters, Natovenator panjangnya sekitar 45 cm, dengan panjang tengkorak sekitar 7 cm. Tungkai depan tampak agak pipih, yang dianggap merupakan adaptasi untuk mengayuh dan berenang. Dinosaurus ini memiliki ekor yang pipih, seperti burung yang menyelam. Fisik ini bermanfaat untuk mengurangi hambatan di air dan memungkinkan berenang yang efisien.
Natovenator juga memiliki leher yang memanjang dan moncong yang pipih seperti angsa. Mulutnya juga dipenuhi gigi, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 100 gigi mungil. Para peneliti juga sangat yakin bahwa tubuh Natovenator pasti tertutup bulu.
Baca Juga: Bukan Angsa, Bukan Bebek, Kenali Angsa Murai, Yuk!
Lanjutkan membaca artikel di bawah ini
pilihan Editor
4. Pandai berenang
Natovenator beradaptasi dengan gaya hidup semi-akuatik di ekosistem air tawar, mungkin mengambang di sungai dan danau, mendayung dengan kaki depannya, dan menggunakan lehernya yang fleksibel untuk menangkap ikan dan serangga. Natovenator juga bisa menyelam di bawah air untuk menangkap mangsanya.
Natovenator sendiri tergolong dinosaurus non-unggas, dikutip dari laman tersebut Reuters. Tidak banyak dinosaurus non-unggas yang diketahui menjalani gaya hidup semi-akuatik.
5. Sangat mirip dengan Halszkaraptor, dinosaurus lain yang ditemukan di Mongolia
Natovenator sangat mirip dengan Halszkaraptor, dinosaurus lain yang juga ditemukan di Mongolia, yang diyakini para ilmuwan sebagai dinosaurus semi-akuatik. Hanya saja penemuan fosil Natovenator lebih lengkap dibandingkan Halszkaraptor sehingga memudahkan para ilmuwan untuk melihat bentuk tubuhnya yang ramping.
Halaman menjelaskan CNN, baik Natovenator maupun Halszkaraptor kemungkinan besar menggunakan lengan mereka untuk mendorong mereka melewati air. Penemuan Natovenator dan Halszkaraptor mengisyaratkan bahwa mungkin ada keluarga dinosaurus non-unggas yang berenang seperti unggas air. Namun, tidak jelas bagaimana tepatnya dinosaurus ini berenang.
6. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan lingkungan tempat tinggal Natovenator
Fosil Natovenator telah ditemukan di Gurun Gobi Mongolia, jadi Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang dilakukan dinosaurus semiakuatik di gurun? Dilansir laman CNN, kemungkinan ada danau dan badan air lainnya di Gurun Gobi di masa lalu. Hanya saja masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat lingkungan tempat tinggal Natovenator.
7. Diyakini bahwa Natovenator bukanlah dinosaurus air terakhir
Para peneliti percaya Natovenator bukanlah dinosaurus air terakhir. Menurut halaman SmithsonianNamun, sulitnya menemukan dinosaurus yang berenang tampaknya lebih berkaitan dengan catatan fosil yang tidak lengkap. Oleh karena itu diyakini bahwa studi mendetail tentang dinosaurus yang diketahui akan mengarah pada penemuan adaptasi berenang pada beberapa spesies yang tidak terduga.
Bahkan, dikutip dari halaman Sains Langsung, kurator paleontologi di Museum Arizona Utara percaya semua dinosaurus bisa berenang. Pasalnya, hewan seperti gajah dan kuda nil pun bisa berenang, jadi kita tidak bisa memastikan apakah dinosaurus bisa berenang atau tidak hanya dengan melihat bentuk tubuhnya.
Setiap penemuan fosil dinosaurus seringkali menghasilkan fakta yang tidak terduga. Suka polidontus natovenator, yang memiliki ciri tubuh jauh berbeda dengan dinosaurus yang selama ini kita bayangkan. Alih-alih besar dan menakutkanNatovenator polydontus memiliki tubuh yang mirip dengan angsa, baik dari segi ukuran maupun bentuk, serta pandai berenang.
Baca Juga: 8 Mitos Dinosaurus Ini Ternyata Tak Benar, Tak Sesuai Cerita Populer!